Tetap terkini dengan wawasan bisnis kami, tips ahli, dan berita industri. Tingkatkan pengetahuan Anda dengan tren dan strategi terbaru untuk kesuksesan bisnis.
Waktu Publikasi Rabu, 23 Juni 2021 | Terakhir Diperbarui lebih dari 3 tahun yang lalu
Sektor pariwisata kian ambruk akibat melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia. Begitu pula dengan ekonomi kreatif. Disaat pemerintah berupaya memulihkan pariwisata di sejumlah daerah, masyarakat tidak mampu mengontrol diri dengan tidak menjaga protokol kesehatan. Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berupaya memperdayakan pelaku ekonomi kreatif dengan program digitalisasi UMKM.
Pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dapat memanfaatkan sejumlah teknologi untuk terus bangkit. Seperti ecommerce dan social media dalam penjualan produk-produk buatan tanah air. Pemanfaatan social media dan ecommerce mampu menjangkau pelanggan di berbagai daerah di Indonesia hingga luar negeri. Pemesanan dan layanan pelanggan dapat dilakukan melalui Omnichannel untuk memudahkan dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
Hal tersebut dapat meningkatkan jumlah eksport produk lokal ke luar negeri.
Pelaku pariwisata dapat menggunakan VoIP sebagai saluran telekomunikasi bisnis, sehingga tidak perlu lagi hadir di kantor. Melakukan meeting secara daring melalui Jasmeet. Seperti melakukan Virtual Tour dengan partner diluar daerah atau negeri. Telekomunikasi antar daerah dan luar negeri tidak dikenakan biaya dengan VoIP. Sehingga mengurangi biaya pengeluaran.
Menjangkau pelanggan lebih luas menjadi kunci dari teknologi ini. Meningkatkan pemanfaatan teknologi demi menjangkau pasar pelanggan yang lebih luas, sesuai dengan transformasi digital yang pemerintah inginkan terjadi di setiap industri untuk mengantisipasi Revolusi Industri 4.0.
Semakin banyak industri tour dan travel berpindah ke online, akan mendongkrak jumlah produk wisata.
Highlight: VoIP, Omnichannel, Jasmeet